Thematic Workshop: Media dan Jurnalisme Inklusi

Lokakarya Jurnalisme Inklusi

 

  • Pengantar

Memperingati Hari Difabel Internasional yang jatuh tiap tanggal 3 Desember, seharusnya tidak hanya berupa acara selebrasi-selebrasi belaka. Memperingati, berbeda dengan merayakan. Merayakan, adalah bersyukur atas apapun yang selama ini dicapai, sedangkan memperingati adalah memperingatkan, memberi tahu bahwa banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan terkait dengan kelompok difabel dan perlindungan hak asasi manusianya.

Difabel dalam media adalah salah satu topik dalam Temu Inklusi 2014. Bagaimana media selama ini membingkai narasi tentang difabel dan kondisi yang meliputinya adalah permasalahan yang juga menjadi perhatian.  Jika Bill Kovach dan Tom Rosentiels mengatakan dalam salah satu elemen jurnalisme, bahwa jurnalisme harus loyal terhadap warga negara, atau publik, maka permasalahan tentang difabilitas dan inklusivitas haruslah menjadi salah satu perhatian.

Di satu sisi, permasalahan tentang difabel ibarat ‘hutan belantara’ yang belum banyak disorot oleh media. Namun, di sisi lain, apabila ada peliputan tentang difabel, perspektif yang digunakan belum benar-benar menganggap difabel sebagai subyek, melainkan masih menjadi obyek sasaran bantuan pemerintah. Media seharusnya menjadi corong kelompok marjinal yang tidak dimanusiakan oleh kekuasaan.  Menempatkan difabel menjadi subyek yang mandiri dan berkemampuan berbeda merupakan salah satu pekerjaan besar media arus utama kita. Media dan pemberitaan yang berperspektif difabilitas dan inklusivitas adalah salah satu alat untuk menyuarakan kepentingan difabel yang sering “dicacatkan” oleh sistem.

Lokakarya ini bermaksud untuk mengupas lebih dalam difabel dalam bingkai media, dan mengkampanyekan pemberitaan yang lebih berperspektif difabel dan inklusivitas

  • Tujuan
  1. Memetakan pemberitaan difabel dalam media selama ini
  2. Mengenalkan perspektif difabel dalam pemberitaan media
  3. Menghasilkan awak media yang mempunyai pengetahuan tentang difabilitas dan menghasilkan karya jurnalistik berperspektif inklusi
  • Sasaran

Pembicara dalam lokakarya ini adalah jurnalis, pegiat media, dan aktivis difabel. Sasaran dalam lokakarya ini adalah awak media arus utama, dan media alternatif, blogger, dan masyarakat umum 

  • Waktu dan Tempat
  1. Jonna Damanik (Majalah Diffa)
  2. Bambang Muryanto (Aliansi Jurnalis Independen – AJI)
  3. Yuyun Yuningsih (BILIC Bandung)

 

  • Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal          : Sabtu, 20 Desember 2014

Pukul                       : 09.00 – 12.00

Tempat                   : SLB Bhakti Kencana