
Yogyakarta- Sejak hari jumat dibukanya agenda besar Temu Inklusi membawa berkah untuk para pedagang kecil di sekitar kawasan lapangan sepak bola Sendang Tirto (21/12). Keuntungan yang didapat pedagang kecil seperti penjual makanan dan aksesories mencapai dua kali lipat dibanding hari biasa.
Temu Inklusi memiliki daya tarik sendiri bagi masyarakat Sendang Tirto dan sekitarnya. Masyarakat berduyun-duyun menyaksikan rangkaian acara Temu Inklusi. Para pedagang kecil yang bertempat di sekitaran pinggiran lapang sepak bola juga memanfaatkan peluang tersebut untuk meraup untung dari hasil penjualannya.
Isma (38) salah satu pedagang makanan yang menjajakan dagangannya di setiap event-event besar seperti Temu Inklusi ini, mengaku dapat meraup untung banyak. Menurutnya berjualan ditempat ramai merupakan berkah sendiri untuk usaanya.
“Wah alhamdulillah mas, untungnya bisa sampai 50% dari modal yg dikeluarkan. Lumayan buat modal besok kalau ada event besar seperti ini lagi” tutur Isma dengan girang.
SEHATI salah satu organisasi difabel dari kabupaten Sukoharjo yang memproduksi hasil kreatifitas kaum difabel dibanjiri para pembeli. Produksi seperti tas, topi, dan pernak-pernik asesoris banyak diminati oleh kalangan masyarakat yg berkunjung. Budi Utami salah satu anggota dari SEHATI mengungkapkan keriangannya di sela-sela melayani pembeli, ia mengaku senang karya kaum difabel ini diakui oleh masyarakat.
“Walaupun sebenarnya kami cuma ingin memamerkan karya difabel di acara ini, ternyata banyak juga yang berminat membeli hasil kerajinan difabel ini mas” tutur Utami.
Utami juga berharap agar agenda seperti ini rutin diadakan “sering-sering aja mas ngadain acara kaya gini, istilahnya ya buat memberdayakan sekaligus mengenalkan kaum difabel lebih dekat lagi dengan masyarakat” tambah Utami penuh harap.