Persiapan Mental peserta Temu Inklusi

Written by Published in Info
persiapan mental ke temu inklusi

Temu Inklusi yang akan berlangsung pada tanggal 19 – 21 Desember 2014 adalah pertemuan besar para pegiat inklusi di Indonesia. Event yang berkaitan erat dengan Hari Difabel Internasional ini berisi puluhan kegiatan dengan venue yang berada ditengah-tengah desa dan permukiman penduduk. Tidak tersedia hotel atau sarana VVIP lainnya, semua yang datang akan menginap di rumah-rumah penduduk yang bersedia memberikan sebagaian ruangannya untuk digunakan atau disewa oleh peserta Temu Inklusi 2014.

Wilayah Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang cukup luas dan akan membutuhkan persiapan kesehatan yang memadai untuk bergerak dari satu venue ke venue yang lain, terutama ketika memilih untuk mengikuti workshop tematik yang diadakan di rumah-rumah warga yang letaknya cukup berjauhan, bahkan bisa jadi berbeda kampung atau dusun. Meski secara geografis kontur di wilayah Desa Sendangtirto cukup landai, tidak terdapat tanjakan maupun turunan yang curam atau ekstrim.

Seperti wilayah lainnya di kabupaten Sleman, jalan desa adalah jalan yang sempit dengan aspal yang seadanya. Lalu lintas di ruas-ruas jalan Sendangtirto beberapa adalah lalu lintas yang padat dengan lalulalang sepeda motor dan mobil pribadi, karena banyaknya warga yang bertempat tinggal dan menjadi jalan alternatif dari Jalan Wonosari ke Bandara atau Jalan Solo, dan Jalur alternatif Blok O ke Prambanan atau Candi Bokoharjo, dan demikian pula sebaliknya.

Jarak antara Balai Desa Sendangtirto, Berbah dengan Lapangan Gamelan yang akan dijadikan lokasi untuk pentas seni budaya dan pasar malam maupun pemutaran film layar tancap cukup jauh, berjarak lebih kurang 1 kilometer atau 15 menit jalan kaki bagi orang biasa. Dan karena mengginap di rumah warga yang tidak paham tentang aksesibilitas untuk difabel maka peserta harus siap mental untuk menghadapi kenyataan yang ada, meski panitia akan berusaha menyiapkan tempat tertentu yang aksesibel seperti di kantor SIGAB misalnya.

Mempertimbangkan lokasi dan venue acara dari seminar hingga workshop tematik, ditambah dengan sifat bulan Desember yang basah dan biasanya hujan maka peserta harus memiliki persiapan sendiri seperti:

  1. Mental yang kuat sehingga tidak terjadi gangguan psikosomatis karena kesulitan menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.
  2. Olahraga, mempersiapkan fisik dan pikiran untuk mengikuti rangkaian workshop yang diminati secara marathon.
  3. Perlengkapan pribadi seperti Senter, Payung, Jaket dan jas hujan.
  4. Pakaian cadangan untuk mengantisipasi pakaian yang dicuci tidak kering karena hujan.
  5. Paket data internet yang mencukupi, sebab materi dan rekam proses workshop yang tidak bisa diikuti akan direkam dan diunggah ke blog ini sesuai kemampuan dan tenaga relawan yang membantu even ini di http://ti2014.solider.or.id
  6. Senyum dan pikiran yang terbuka untuk dapat saling membantu dan gotong royong mensukseskan even hari disabilitas internasional.
  7. Jika membawa alat transportasi sendiri, agar mempersiapkan diri untuk diboncengi rekan-rekan sesama difabel.
  8. Pertanyaan dan materi, jika memiliki materi yang siap diworkshopkan, dapat menghubungi panitia untuk disiapkan ruangan dan waktunya dengan catatan minimal membawa partisipan workshopnya sendiri dengan cara mempublikasikannya.
  9. Kantung tidur atau sleeping bag.
  10. Obat-obatan pribadi yang diperlukan dalam keadaan darurat.
  11. Dll.

Antok Suryaden