Adanya kegiatan upacara-upacara ada di desa berguna untuk warga menemukan nilai-nilai masyarakat yang tidak dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari, upacara senantiasa mengingatkan manusia tentang eksistensi mereka dan hubungan mereka dengan lingkungan, hubungan masyarakat dengan masyarakat lainnya. Didalamnya selain terdapat ucapan syukur tetapi juga terdapat interaksi sosial antara warga desa dengan yang lain seperti interaksi antara manusia dengan tuhan dan interaksi manusia dengan para leluhur.
Upacara Adat Bersih desa atau Rasulan merupakan rangkaian proses sebagai perwujudan syukur atas hasil panen yang melimpah. Upacara ini belum ada yang mengetahui sejarah upacara ini datang, namun sampai sekarang warga Desa Sidorejo masih melakukan kegiatan upacara tersebut. Upacara Adat Bersih Desa Dilaksanakan setiap satu tahun sekali dengan tujuan agar hasil panen di tahun selanjutnya akan meningkat dan para warga desa Sidorejo terhindar dari malapetaka.
Upacara Adat Wiwitan merupakan upacara ritual persembahan tradisional jawa sebagai wujud terima kasih dan rasa syukur kepada bumi sebagai “sedulu sikep” dan dewi sri (dewi padi) yang telah menumbuhkan padi yang ditanam sebelum masa panen. Disebut sebagai upacara adat wiwitan karena makna kata “wiwit” berati mulai”, jadi memulai memotong padi sebelum panen diselenggarakan. Konon tradisi upacara adat wiwitan sudah ada sejak sebelum penyebaran agama masuk ke tanah Jawa dan orang Jawa kuno hanya masih mempunyai kepercayaan Animisme.
Kegiatan upacara adat bersih desa dan wiwitan memiliki makna yang luas bagi masyarakat yang mempercayai dan mempunyai tradisi ini khususnya warga desa Sidorejo. Bahkan, Sebuah Pelajaran budi pekerti dan nilai-nilai luhur yang terkandung dari akar tradisi Jawa khususnya warga Sidorejo yakin berbagai tradisi nusantara mempunyai nilai-nilai yang sama dalam hal ini.