All posts by Temu Inklusi

Evaluasi yang luar biasa

Written by

csxvyauwiae4pxt

Sekitar 90-an  panitia Temu Inklusi 2016 diantaranya kades, karang taruna, KDD, kepolisian, aparat desa dan lain-lain hadir dalam acara Evaluasi dan Pembubaran Panitia Temu Inklusi yang digelar  hari Selasa, 20 September 2016 bertempat di warung makan ayam goreng ingkung “Sor Sawo”. Acara berlangsung akrab dan meriah setelah lama tidak bertemu ini berkumpul saling bersilaturahmi sambil…

Pemenang Jepret Inklusi Berhadiah

Written by

jepretddd

Berikut ini kami sampaikan hasil lomba Jepret Inklusi Berhadiah.  Masing-masing pemenang akan disediakan merchandise dari Sigab dan oleh-oleh khas Kulonprogo. Hadiahnya bisa diambil di kantor Sekretariat SIGAB, Jalan Wonosari Km 8, dsn. Sendangtirto, Berbah, Sleman. Telp 0274-2840056 pada jam kerja. Selamat buat pemenang Kontak person: M. Ismail (0857 124 68696)    Hari Rabu (24 Agustus…

Kulonprogo Ingin Menjadi Kabupaten Inklusi

Written by

difabel-kulonprogo-ok-370x247

Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo mengungkapkan hal itu saat melayani audiensi dengan Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAP) di ruang kerjanya, Selasa (2/8/016).

Dia mengatakan, pemerintah memang punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan rakyat, termasuk kalangan penyandang disabilitas. Namun, upaya itu membutuhkan dukungan dan komitmen dari semua pihak, seperti SIGAB, YAKKUM, dan lainnya. “Semuanya harus bersinergi,” ujar Sutedjo.

Dari sisi infrastruktur fisik, Sutedjo menyebutkan sudah cukup banyak gedung pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang mengakomodasi kepentingan warga berkebutuhan khusus.

Dia menyontohkan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulonprogo yang menyediakan ram atau bidang miring pengganti tangga untuk mengguna kursi roda. Namun, dia tidak memungkiri jika banyak pula fasilitas infrastruktur yang belum memenuhi standar. Menurutnya, Kulonprogo masih punya banyak pekerjaan rumah sebelum bisa mendeklarasikan diri sebagai kabupaten inklusi.

Sutedjo lalu mengatakan, Pemkab Kulonprogo juga mengapresiasi peran SIGAB dalam memperjuangkan hak penyandang disabilitas, misalnya program rintisan desa inklusi di Kecamatan Lendah. Dia kemudian mengajak jajaran Pemkab Kulonprogo hingga tingkat dusun untuk mendukung SIGAB dan turut aktif menyosialisasikan pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo, Eko Pranyata mengungkapkan, selama ini masih ada pemahaman jika pemenuhan hak penyandang disabilitas hanyalah tanggung jawab instansinya.

Padahal, penanganan masalah sosial itu merupakan tugas lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Jika itu terkait pendidikan, berarti melibatkan Dinas Pendidikan. Kalau bangunan fisik, itu Dinas Pekerjaan Umum,” ucap Eko.

Sementara itu, SIGAB berencana menggelar Temu Inklusi 2016 di Desa Sidorejo, Lendah, pada 25-27 Agustus nanti. Direktur SIGAB, Joni Yulianto mengatakan, kegiatan itu diikuti sejumlah organisasi difabel dari berbagai daerah, perwakilan pemerintah daerah di DIY dan propinsi lain, serta organisasi masyarakat lain yang memiliki perhatian pada isu pemenuhan hak penyandang disabilitas.

SIGAB ingin lebih menyebarluaskan informasi mengenai rintisan desa inklusi yang telah dikembangkan sejak 2015 lalu. “Harapannya bisa ditiru desa-desa lain,” kata Joni.

Joni memaparkan, capaian rintisan desa inklusi diantaranya terlihat dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta aksesibilitas fasilitas publik yang mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan penyandang disabilitas.

“Desa juga punya data kependudukan yang lebih rapi, termasik siapa saja warga difabel, dimana, dan bagaimana kondisinya,” ungkap Joni.

Pendaftaran Relawan Temu Inklusi membludak

Written by

Setelah sebelumnya membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mendaftar menjadi Relawan Temu Inklusi yang baru digelar 2 minggu lalu. Dan saat ini data yang terkumpul ternyata lebih cepat dan melampaui target jumlah relawan yang dibutuhkan,…

Lomba Fotografi “Imaji Inklusi”

Written by

Lomba fotografi “Dari Desa; Berbagi Gagasan dan Praktik Terbaik untuk Indonesia Inklusi” adalah kompetisi yang akan mengawal Temu Inklusi pada bulan 26-28 Agustus 2016 mendatang. Kompetisi ini adalah ruang ekspresi untuk saling bertukar gagasan antara fotografer dan pegiat isu difebal. Sebuah karya diciptakan bukan tanpa kepentingan. Setiap karya yang lahir harus memiliki keberpihakan. Karya yang…